Selasa, 14 Desember 2010


Wanita itu terbuat dari tulang rusuk yang bengkok, yang apabila terdapat kesalahan padanya, pria harus berhati2 dalam meluruskannya. Jika terlalu keras akan mematahkannya dan jika dibiarkan juga salah karena akan tetap dalam kebengkokannya. Meski demikian tidak sedikit pria yang harus membiarkan wanita kecewa demi meluruskan kesalahan itu, toh setiap pria yang melakukan hal itu pun sangat yakin bahwa kekecewaan itu hanya sesaaat karena selanjutnya akan berbuah manis. Wanita itu ibarat bunga, yang jika kasar dalam memperlakukannya akan merusak keindahaanya, menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Ia ibarat selembar sutera yang mudah sobek oleh terpaan badai, terombangambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh setitik air. Oleh karenannya, jangan biarkan HATINYA ROBEK dan TERLUKA karena ucapan yang menyakitkan karena hatinya begitu lembut, jangan pula membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesedndirian dengan menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman. Sebaiknya tidak sekali-kali membuatnya menangis oleh sikap yang mengecewakan, karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski airnya tak lagi membasahi kelopak matanya. Wanita itu mutiara. Orang perlu menyelam jauh ke dasarnya untuk mendapatkan kecantikan sesungguhnya. Karenannya, melihat dengan tidak membuka tabir hatinya niscaya hanya semu sesaat yang seringkali mampu mengelabui mata. Orang perlu berjuang menyusur ombak, manahan arus dan menantang semua bahayanya untuk bisa meraihnya. Dan tentu untuk itu, orang harus memiliki bekal yang cukup sehingga layak dan pantas mendapatkan mutiara indah itu. Wanita itu separuh dari jiwa yang hilang. Maka oarng harus mencarinya dengan seksama, memilihnya dengan teliti, memilihnya dengan hati sebelum menjadikannya pilihan jiwa. Karena jika salah, ia tak akan menjadi sepasang jiwa yang bisa menghasilkan bunga2 cinta melainkan nokhta merah menyemai petikaian. Ia tak akan bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar