Sabtu, 04 Desember 2010

Apakah Tujuan Kehidupan Spiritual

Masyarakat modern tampaknya akan menjawab dengan penuh keraguan.
Pola Kehidupan Spiritual bahkan menjadi suatu mode dan trendi di dunia barat. Dimana banyak yang dengan mudahnya berganti-ganti kepercayaan dan keyakinan bagaikan merubah penampilan untuk mengikuti trendi dan mode yang sedang populer di masyarakat.
Bahkan banyak pula yang menjadi pemeluk aliran tertentu, agar lebih dikenal dan tampak lain dari yang lainnya. Adapula yang menggunakan aliran kepercayaan tertentu demi kepentingan pribadi, sehingga dapat mencapai suatu karir dan jabatan tertentu.
Banyak pula yang memandang kehidupan spiritual hanya sebatas puja-bhakti, membaca sutra dan mantra, melakukan mudra, persembahan dupa dan altar, upacara, pemberkatan, penyembuhan, ramalan. Semua pandangan diatas adalah benar sebagai bagian yang berhubungan dengan kehidupan spiritual, tetapi semua itu bukan maksud dan tujuan utama dari pembinaan kehidupan spiritual.
Kehidupan spiritual tidak dapat terpisahkan dari kegiatan sehari-hari. Dimana mereka yang mulai menjalankan kehidupan spiritual, pada kegiatan sehari-harinya akan mulai menyadari banyaknya pertentangan dengan kebenaran yang sesungguhnya. Dimana pada akhirnya kita menyadari bahwa segala kebahagiaan yang kita lakukan dan kita cari selama ini bukan suatu yang abadi, bahkan kehidupan kita tidak akan abadi. Inilah awal kebangkitan kehidupan spiritual dalam beragama yang sebenarnya, yaitu menyadari akan makna dan tujuan kehidupan yang sebenarnya.
Para kaum intelektual telah mengetahui dan mengerti akan ketidak-abadian segalanya dan ketidak abadian kehidupannya. Sungguh sangat disayangkan bahwa mereka tidak berusaha untuk memahaminya dengan lebih mendalam. Mereka menerima kenyataan akan ketidak-abaidan kehidupannya, bagaikan menerima kenyataan bahwa matahari terbit di sebelah timur dan akan terbenam di sebelah barat.
Seharusnya mereka dapat mengembangkan lebih dalam lagi tentang kenyataan akan ketidak-abadian kehidupan. Mereka seharusnya memahami lebih dalam makna, tujuan, dan pencapaian dari kehidupannya.
Banyak pula para ahli yang tidak berpuas diri untuk menerima kenyataan bahwa matahari hanya akan terbit dan terbenam, sehingga mereka berusaha memahami lebih dalam tentang keadaan dan sifat dari matahari. Mereka yang memahami lebih dalam, akhirnya dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang sinar dan panas dari matahari.
Dimana mereka akhirnya dapat mengungkapkan lebih banyak kebenaran, dibandingkan mereka yang hanya menerima kenyataan bahwa matahari hanya akan terbit di timur dan terbenam di barat. Dengan terungkapnya misteri sinar dan panas secara ilmu pengetahuan, lebih banyak lagi alat-alat baru yang tercipta dan sangat bermanfaat bagi manusia.
Para master spiritual tidak berbeda dengan para ahli tersebut. Mereka tidak hanya berpuas diri untuk menerima kenyataan tentang ketidak-abadian kehidupannya, dimana mereka terus mempelajari unsur-unsur lain yang terlibat dan berperan didalam kehidupannya. Dengan mempelajari kehidupannya, mereka dapat lebih memahami jati-diri mereka yang sebenarnya. Dengan mempelajari jati-diri yang sebenarnya, maka pintu kehidupan spiritual dalam beragama telah terbuka lebar-lebar dihadapannya. Selanjutnya terserah mereka, berapa jauh mereka sanggup menjalani kehidupan spiritual mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar